
wartafakta.com-Sering sekali kita menyaksikan orangtua yang memasukkan anaknya ke pondok pesantren tidak lama setelah buah hatinya itu melakukan perbuatan yang merugikan di masyarakat. Entah ia berkelahi dengan teman sekolahnya, melakukan perundungan, mencuri, ikut tawuran, sering bolos sekolah, atau mengganggu anak-anak di lingkungan rumahnya.
Pondok pesantren seolah memberikan kesan jika ini tempat yang tepat untuk mengikat tindakan brutal anak tersebut. Ini adalah fenomena yang banyak terjadi di kota-kota besar dimana orangtua sudah tidak sanggup lagi mendidik anaknya karena terlampau sering melakukan kerugian di masyarakat.
Sejatinya Alasan Orangtua Memasukkan Ananda ke Pesantren
Anak lahir sesuai fitrahnya. Tidak ada anak yang lahir dalam keadaan sudah nakal, berperangai buruk, dan senang menyakiti. Mereka lahir suci dan dalam keadaan baik. Orangtua mengarahkan mereka untuk bisa selalu berjalan di jalan yang baik dan menuju kebenaran. Jika anak berbelok ke jalan yang salah, bisa jadi orangtua sudah lepas dari kendali atau Allah sedang menguji orangtua ini dengan cara-Nya yang lain.
Anak-anak yang mendapat label bermasalah atau nakal hendaknya bisa orangtua dan lingkungan arahkan dengan penuh kasih sayang agar perilaku buruknya tidak muncul kembali. Pesantren adalah salah satu jalan yang orangtua bisa tuju untuk membantu anak dalam pembentukan pribadinya yang jauh lebih baik. Sebaiknya orangtua punya motivasi yang positif saat memasukkan anak-anak ke pondok pesantren.
- Anak adalah titipan Allah. Sebagaimana titipan yang indah, maka orangtua hendaknya memberikan pendidikan yang tepat sesuai jalan yang diridhoi Allah subhanahu wata’ala. Mereka ingin anak-anak salatnya baik, memahami isi Al-Quran dengan semestinya, disiplin, dan mandiri. Sudah banyak contoh anak-anak yang selesai pendidikan di pesantren tumbuh menjadi pribadi teladan dengan akhlakul karimah yang menonjol.
- Orangtua ingin anak-anaknya bersosialisasi dengan anak-anak lain dari berbagai latar belakang namun masih dalam koridor Islam.
- Doa dari para alim ulama, pengajar, ustaz, dan kyai selalu menemani anak-anak pesantren dalam setiap langkah hidupnya. Doa orangtua terhadap anak-anaknya memang merupakan doa yang mustajab sebagaimana hadist riwayat Abu Daud. Doa orangtua tak akan tertolak. Namun, orangtua juga bisa meminta doa dari kyai untuk keselamatan anak-anaknya dunia dan akhirat.
Pesantren Pertama di Rumah
Tugas orangtua adalah mendidik anak-anaknya dengan kasih sayang dan bekal yang cukup. Bekal yang cukup di sini adalah ilmu pengetahuan, sumber dana yang halal, dan mental yang kuat. Sabar, syukur, dan rasa ikhlas harus menjadi penyokong yang kuat dalam mendukung mental yang kuat.
Ketika anak sudah mulai memasuki usia wajib sekolah, Anda sudah bisa memasukkan anak-anak ke pesantren. Tidak mesti boarding school dimana anak-anak harus menginap dan baru kembali ke rumah di akhir pekan atau akhir bulan.
Jadi pesantren bukan tempat bagi anak-anak yang mendapat label negatif. Pesantren adalah tempat anak-anak bisa kondusif dalam belajar dan memahami Islam yang menjadi agama pegangannya dari lahir hingga meninggal kelak.
Sudah sepatutnya orangtua menjadikan rumah sebagai pesantren awal sebelum anak-anak memasuki pesantren di luar rumah. Seorang ibu adalah pendidik pertama seorang anak bahkan saat anak masih dalam kandungannya. Ibu yang baik dan mau terus belajar memahami pentingnya Islam dalam hidup akan memberikan dampak positif bagi anaknya.
Seorang ayah haruslah menjadi partner setia ibu yang baik ini agar bisa bersama-sama memberikan pendidikan pesantren di rumah hingga siap melepas anak-anak ke pondok pesantren untuk mendapatkan pendidikan tentang hidup ke jenjang yang lebih tinggi lagi.